Indramayu-MCB
Pemerintah Kabupaten Indramayu di bawah kepemimpinan Bupati Nina Agustina terus meraih prestasi dan keberhasilan di berbagai bidang, salah satunya adalah dalam bidang pertanian. Hal ini dibuktikan dengan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat yang menempatkan Indramayu sebagai penghasil padi tertinggi se Jawa Barat.
Menurut data BPS Jawa Barat, Produksi padi di Provinsi Jawa Barat sepanjang Januari−September 2022 diperkirakan sebesar 7,75 juta ton GKG, atau mengalami kenaikan sekitar 0,38 juta ton GKG (5,21 persen) dibandingkan Januari−September 2021 yang sebesar 7,36 juta ton GKG.
Sementara itu, berdasarkan amatan fase tumbuh padi hasil Survei KSA Padi September 2022, potensi produksi padi sepanjang Oktober−Desember 2022 ialah sebesar 1,88 juta ton GKG. Dengan demikian, total produksi padi pada 2022 diperkirakan sebesar 9,62 juta ton GKG,
atau mengalami kenaikan sebanyak 0,51 juta ton GKG (5,56 persen) dibandingkan 2021 yang
sebesar 9,11 juta ton GKG.
Tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi (GKG) tertinggi pada 2022 adalah Kabupaten
Indramayu, Kabupaten Karawang, dan Kabupaten Subang. Sementara itu, tiga kabupaten/
kota dengan potensi produksi padi terendah yaitu Kota Depok, Kota Bogor, dan Kota Cimahi.
Peningkatan produksi padi yang cukup besar pada 2022 terjadi di beberapa wilayah sentra
produksi padi seperti Kabupaten Indramayu, Kabupaten Subang, dan Kabupaten Sumedang.
Di sisi lain, beberapa kabupaten/kota mengalami penurunan produksi padi yang cukup besar,
misalnya Kabupaten Bandung, Kabupaten Bekasi, dan Kabupaten Ciamis.
Plt. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP Indramayu), H. Muhammad Iqbal kepada MCB, Rabu (08/02//2023) menjelaskan, Luas Baku Sawah Kabupaten Indramayu 145.272,13 ha dan jumlah petani sebanyak 180.317, sementara produksi padi di Indramayu pada tahun 2022 mengalami Kenaikan Produksi yaitu sebesar 1,499 Juta Ton GKG yang sebelumnya pada tahun 2021 Produksi Padi Sebesar 1,319 Juta Ton GKG.
“Di Indramayu rata dalam setahun 2 kali tanam dan 2 kali panen, Alhamdulillah di bawah kepemimpinan Ibu Bupati Nina Agustina dengan programnya untuk menjadikan Indramayu sebagai lumbung padi nasional, bisa diwujudkan, hal ini terbukti dengan data yang dirilis BPS Jawa Barat yang menempatkan Indramayu sebagai ranking satu atau penghasil padi tertinggi se Jawa Barat,” ungkap Iqbal.
Menurut Iqbal, untuk mempertahankan Indramayu sebagai penghasil padi tertinggi se Jawa Barat, pihaknya terus melakukan berbagai upaya, diantaranya adalah menggelar Rapat Koordinasi Evaluasi Capaian Program Kegiatan Tanaman Pangan dan Biosaka TA.2023 di Kabupaten Indramayu yang diselenggarakan oleh BBPOPT Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Selasa, (0702/2023)
“Kementerian Pertanian RI melalui Balai Besar Peramalan Organisme Pengganggu Tumbuhan (BBPOPT) mendukung penuh melalui Pendampingan program Pertanian Indramayu untuk meningkatkan produksi Padi dengan Target 1,8 juta ton/tahun. Kepala BBPOPT akan berkoordinasi dengan Pak Menteri Pertanian untuk pelaksanaan Panen Raya di Kabupaten Indramayu yang akan dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian Republik Indonesia,” ujar Iqbal.
Selain itu, menurut Plt. Kadis DKPP Indramayu, H. Muhammad Iqbal, Perum Jasa Tirta Wilayah Indramayu akan mendukung penuh untuk distribusi Air Irigasi ke Saluran Primer, Sekunder dan Tersier di Wilayah Indramayu dalam rangka peningkatan produksi padi di Kabupaten Indramayu.
“Saat ini Bupati Indramayu Ibu Hj. Nina Agustina, S.H., M.H., C.R.A melalu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten sedang melaksanakan proses Pendaftaran varietas Padi NA178 sebagai Varietas Unggulan Padi Indramayu yang merupakan varietas hasil seleksi benih dari penangkaran petani Indramayu. Semoga ihtiar kita untuk terus meningkatkan produksi padi ini senantiasa mendapatkan kemudahan dan tentunya kami membutuhkan dukungan semua pihak agar prestasi Indramayu ini dapat terus ditingkatkan,” pungkasnya. (Iing Rohimin)