Cirebon-MCB
Berbagai metode belajar dan menghafal Al-Qur’an saat ini telah banyak dikembangkan di Indonesia, tujuannya adalah agar para calon hafiz/hafizah (penghapal) kitab suci umat Islam itu mampu dengan mudah dan cepat dalam menghapalkannya. Dari sekian banyak metode yang yang dikembangkan, ada salah satu metode yang menarik, ringan dan mampu mendatangkan keriang gembiraan bagi para penghapal Al-Qur’an, yakni Metode ILHAMQU yang ditemukan dan dicetuskan oleh seorang ulama muda dan hafiz asal Kabupaten Cirebon, yakni KH Lukman Hakim.
Kang Lukman, demikian ia biasa dipanggil, karena kerendahan hati dan kesahajaannya sehingga dirinya tidak mau dipanggil kiai atau bahkan ulama, merupakan putra kelima dari delapan bersaudara buah cinta pasangan hafiz-hafizah KH Makmun Harun dan Nyai Hj Nurhidayah yang dilahirkan pada 1 Mei 1974 di Desa Kenanga Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon.
Kang Lukman sejak kecil telah ditempa dengan pendidkan agama yang ketat dan juga diarahkan untuk mencintai Al-Qur’an, karena kedua orang tuanya merupakan kiai dan ibu nyai yang juga seorang hafiz dan hafizah. Setelah selesai mengenyam pendidikan dasar di desanya, ia mulai menapaki kehidupan sebagai santri di Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon selama tiga tahun kemudian melanjutkan ke Pesantren Madrasatul Qur’an Jombang Jawa Timur sehingga menjadi seorang hafiz Al-Qur’an. Selain menghafal Al-Qur’an Kang Lukman juga menempuh pendidikan formal, hingga mencapai gelar sarjana S1 dan terus melanjutkan pendidikannya sampai meraih gelar S2 dari UIN Syahid Jakarta.
Pengasuh Pondok Pesantren Assalafie Babakan Ciwaringin-Cirebon ini yang juga menantu dari Ulama Besar KH Syaerojie dengan menikahi putrinya bernama Hj. Ila Mursyilah Syaerojie ini mencetuskan Metode ILHAMQU pada tahun 2015 setelah melalui proses penelitian panjang dan pengalamannya selama menghapal dan mengajar Al-Qur’an di berbagai tempat.
“Metode ilhamqu adalah metode menghafal serasa bermain game dengan mengoptimalkan 7 kecerdasan yaitu kecerdasan matematis, kecerdasan kinestetis, kecerdasan lingustik, kecerdasan musikal, kecerdasan visual, kecerdasan interpersonal dan kecerdasan intra personal. Kelebihan metode ini adalah tidak hanya hafal, akan tetapi bisa hafal ayat penomoran surat,” ungkap ayah dari tiga orang putra, masing-masing bernama Abdurrohim, Aghist Hakim, Muhammad Hikam Dzikri Al Bukhori ini.
Menurut Wakil Ketua PWNU Jawa Barat dan Juga Ketua Sadesha Jawa Barat ini, tujuan Metode ILHAMQU adalah memberikan solusi dengan pendekatan multi kecerdasan, tidak hanya pada penguatan hafalan tetapi pada karakter building.
“Metode ILHAMQU merupakan cara pengajaran dengan memadukan 7 kecerdasan dan cara yang menarik, ringan dan riang gembira karena menggunakn permainan (game) yang menyenangkan. Proses menghafalnya bareng-bareng sehingga menumbuhkan semangat, rilek, menyenagkan, mengembirakan dan saling memotivasi,” pungkasnya. (Iing Rohimin)