Indramayu – MCB
Anggaran bantuan Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air (P3TGAI) atau mitra cai dari kementrian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk Cisanggarung, bertujuan untuk meningkatkan swasembada pangan para petani, agar bisa meningkatkan produktifitas hasil pertanian.
Di Desa Pabean Udik Kecamatan/Kabupaten Indramayu Jawa Barat ada dua kelompok tani yang mendapatkan bantuan tersebut, yaitu Kelompok tani Jaka dolog 2 dan kelompok tani Karang Bakti. program tersebut seharusnya dikelola oleh ketua perkumpulan petani pemakai air (P3A) selaku penerima bantuan, Namun tidak demikian pengakuan ketua kelompok tani Jaka Dolog 2, Taji ( 60) yang ditunjuk sebagai ketua kelompok tani, ia mengatakan tidak merasa sebagai ketua kelompok tani Jaka Dolog 2, Jumat (23/06/2023).
“Memang saya ditunjuk sebagai ketua kelompok tani oleh kuwu, tetapi belum dibentuk, sebetulnya ketua kelompok tani adalah Latif, tapi ia sudah tidak aktif lagi. Sedangkan masyarakat sudah menganggap saya sebagai ketua kelompok tani Jaka Dolog 2. Saya juga disuruh oleh kuwu mengerjakan P3TGAI diblok Jaka Dolog 2, tetapi saya tidak tahu anggaranya berapa dan darimana, saya tidak ngerti apa-apa,” ucap Taji.
Sebelumnya MCB mendatangi lokasi pekerjaan P3TGAI diblok Jaka Dolog 2, beberapa petani yang tidak mau disebut namanya mengatakan, pekerjaan irigasi dikerjakan oleh Tasja ketua proyek pompanisasi.
“Saya tidak tahu menahu tiba-tiba ada proyek pekerjaan irigasi yang dikerjakan oleh ketua proyek pompanisasi. Juga para pekerja dari tetangga desa (Desa Brondong), saya juga tidak tahu proyek apa, darimana anggaranya berapa jumlahnya, karena tidak ada papan informasi. Sebelumnya tidak ada musyawarah terlebih dahulu dengan para petani setempat,” ucap para petani.
Di lokasi yang sama Tasja sebagai ketua pompanisasi mengatakan, bahwa panjang irigasi 570 meter, sisi kanan 285 meter dan sisi kiri 285 meter, tinggi 1 meter. Ditengah irigasi tidak dilantai dengan alasan takut kurang dalam. “Saya diperintah kuwu (Samsul Maarif) juga ketua kelompok tani (Taji) untuk mengerjakan irigasi. Keuangan dan sebagainya saya tidak tahu apa –apa,” ucap Tasja.
Pada Sabtu (24/6/2023) MCB mendatangi pekerjaan P3TGAI kelompok tani Karang Bakti. Salah seorang pekerja yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, tinggi irigasi 1 meter ada yang 70 cm, panjang irigasi semuanya 570 meter, sisi kanan 285 dan sisi kiri 285, sama dengan diJaka Dolog 2. Ketika ditanya siapa ketua kelompok tani Karang Bakti dan kenapa tidak ada papan informasinya, ia tidak mengetahui.
“Saya tidak tahu ketua kelompok tani Karang Bakti siapa, tidak terpasangnya papan informasi tidak tahu, saya hanya pekerja tidak mengerti,” ucapnya.
Pada Selasa 27/06/2023 Kepala desa (kuwu) Samsul Maarif di ruang kerjanya saat dikonfirmasi mengatakan, betul Desa Pabean Udik ada dua kelompok tani yang dapat bantuan dari kementrian PUPR melalui BBWS. Kelompok tani Jaka Dolog 2 dan kelompok tani Karang Bakti.
Satu kelompok tani ada 21 orang, ketua kelompok tani Jaka Dolog 2 namanya Agung dan ketua kelompok tani Karang Bakti namanya Taji. Sedangkan Tenaga Pendamping Masyarakat (TPM) saya tidak tahu/tidak mengenali karena mereka ditugaskan oleh BBWS.
Kewenangan desa hanya memberikan/membuat SK kelompok tani saja, untuk membentuk P3A sebagai pengguna air, kegiatan yang lainya sudah diatur juklak juknisnya oleh BBWS sendiri. Sebelum pelaksanaan kegiatan juga sudah kami kumpulkan bersama kelompok tani.
“Konon katanya uang/anggaran kegiatan pembangunan irigasi kelompok tani dipegang saya, itu tidak benar karena pencairanya juga bukan lewat rekening saya,” bantah Samsul.
Samsul menambahkan terkait program bantuan P3TGAI atau mitra cai dari aspirasi atau tidak kurang tahu, yang jelas desa diundang oleh BBWS, bahwasanya ada program bantuan. Pada tahun sebelumnya 2019 juga sudah pernah dapat bantuan tersebut. ” Yang saya tahu anggaranya bersumber dari APBN, sebelumnya juga ada sosialisasi di Aston salah satu penginapan di kota Cirebon disitu para kuwu dikumpulkan,” ucap Samsul.
“Sebelumnya juga sudah sosialisasi yang dilakukan oleh BBWS di kantor desa, serta melibatkan para petani dan disaksikan oleh Babinkamtibmas dan Babinsa,” Pungkas Samsul Maarif. (Tosim)