Majalengka-MCB
Rencana Pemerintahan Desa (Pemdes) Heuleut Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Provinsi Jawa Barat yang akan kembali membeli mobil siaga desa dari anggaran dana desa (DD) tahap 1 tahun 2023 ini mendapat penolakan keras dari masyarakat Heuleut.
Masyarakat menginginkan kalaupun pihak Pemdes Heuleut akan kembali membeli mobil siaga.Namun anggarannya bukan dari dana desa tahun 2023. Pasalnya kuwu (Kades) Heuleut Andri sendiri pernah menyampaikan kepada masyarakat.Bahwa pihaknya mengaku telah menerima uang pengganti dari oknum pegawai dealer yang bernama Deril sebesar Rp.190 juta.
Uang pengganti dari Deril sendiri untuk mengganti mobil siaga desa yang sebelumnya telah dibeli Pemdes Heuleut, namun dalam perjalanannya mobil siaga desa tersebut ternyata tidak memiliki legalitas alias tidak ada surat-surat kelengkapannya.Sehingga mobil siaga milik Pemdes Heuleut tersebut kini diamankan di Polres Majalengka.
“Kami masyarakat Heuleut menolak keras jika Pemdes akan membeli mobil siaga dari dana desa tahun 2023.Katanya kuwu Andri mengaku sudah dapat uang pengganti dari Deril Rp.190 juta.Tapi sekarang muncul rencana beli mobil siaga dari anggaran dana desa tahun 2023,” Ungkap Rahmat Kosasih atau biasa disapa Engkos mantan kuwu Heuleuet ini,Kamis (16/3/2023).
Dikatakan Engkos, jika Pemdes Heuleut sudah menerima uang pengganti sebesar Rp.190 juta.Kenapa tidak langsung dibelikan mobil siaga desa.
“Tapi ini malah nunggu pencairan dana desa dulu,kan aneh.Yang jadi pertanyaannya,apakah benar pihak Pemdes Heuleut sudah dapat uang pengganti.Atau hanya akal-akalan saja guna mengelabui masyarakat,” Tutur mantan kuwu Heuleut ini.
Engkos mengaku ia dan masyarakat Heuleuet lainnya akan mencoba menulusuri kebenaran.Uang pengganti dari Deril tersebut apakah benar masuk ke Kas desa atau sebaliknya.
“Intinya kami menolak keras jika mobil siaga desa kembali dianggarkan dari dana desa tahun 2023.Karena saat pembelian mobil siaga sebelumnya saja pihak Pemdes Heuleut.Diduga sudah melakukan rekayasa yang sangat luar biasa,” tegas Engkos.
Sementara itu, ketua BPD Heuleut Agus Krisnanto (43) saat ditemui d iruang kerjanya di salah satu SMA Negeri di wilayah Majalengka, Kamis (16/3/2023) mengatakan, persepsi masyarakat Heuleut yang menganggap pembelian mobil siaga dari anggaran dana desa. Menurutnya tidak tepat, pasalnya kata Agus untuk pembelian mobil siaga desa anggaranya diambil dari uang pengganti yang telah diberikan Deril sebesar Rp.190 juta. Hanya saja pembeliannya kata Agus,menunggu dana desa cair ditahap 1.
Hal ini menurutnya, uang pengganti yang telah diberikan kepada Pemdes Heuleut itu dimasukan kedalam APBDes tahun 2023. “Saya juga terus mendorong agar kuwu segera membelikan mobil siaga desa.Dan bilamana dana desa cair dibulan maret ini maka akan langsung dibelikan.Sebab uang pengganti dari Deril itu dimasukan ke APBDes tahun 2023,” jelas ketua BPD Heuleut ini.
Saat ditanyakan apakah ia melihat sendiri bukti penyerahan uang pengganti dari Deril. Agus menjawab ia mengaku tidak melihat langsung bukti penyerahannya.Hanya melihat bukti kwitansi pengembaliannya saja. Ketika kembali ditanyakan kenapa jika sudah ada uang pengganti dari Deril tidak langsung dibelikan mobil siaga.Akan tetapi harus menunggu dana desa cair ditahap 1 terlebih dahulu.
“Kan uang penggantinya dimasukan ke APBDes,jadi otomatis nunggu dana desa cair dulu.Nanti di APBDesnya dimasukan ke Silpa,yang jelas pembelian mobil siaga nanti bukan dari dana desa tapi dari uang pengganti,” Tegas pria 43 tahun ini.
Saat disampaikan,jika masyarakat Heuleut selama ini menuding Agus selaku ketua BPD tidak berpihak kepada masyarakat.Dan lebih condong memihak pihak Pemdes Heuleut.Terlebih Agus sendiri adalah menantu dari Afandi Jamal yakni Sekretaris Desa (Sekdes) Heuleut.
Hal ini langsung dibantahnya,menurut Agus ia selaku ketua BPD sudah bekerja maksimal. “Malah saya sering berselisih faham dengan mertua ketika ada program kerja desa yang tidak sesuai aturan.Jika hanya saya yang salahkan saya tidak terima,tapi jika semua dilembaga BPD ikut disalahkan bagi saya tidak masalah.Sebab saya sudah bekerja semaksimal mungkin,” Tandas Agus. (Bisri)