Cirebon-MCB
Beredar informasi ditengah-tengah masyarakat Desa Ciwiru Kecamatan Pasawahan Kabupaten Kuningan provinsi Jawa Barat. Yang menyebutkan jika salah satu warganya yakni Subhan diduga telah berselingkuh dengan perempuan yang masih satu desa dengan Subhan yakni YT.
Dari informasi yang berhasil dikumpulkan dari sejumlah narasumber mengatakan, bahwa Subhan adalah seorang PNS Kementerian Agama(Kemenag) Kabupaten Cirebon yang bertugas sebagai kepala sekolah (Kepsek) sebuah RA yang berada di Desa Mandala Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon.
Subhan sendiri statusnya sudah berkeluarga begitupun YT memiliki suami yang berprofesi sebagai guru disalah satu SMP Negeri. Menurut penuturan dari salah satu narasumber yang namanya tidak bersedia disebutkan mengatakan, Subhan dengan YT diduga selingkuh, saat itu Subhan dengan YT mereka ketahuan oleh warga sedang berduaan disebuah gubuk di tengah sawah.
“Sejak kabar pak Subhan berselingkuh dengan YT merebak, sudah 1 minggu ini dia tidak ke RA.”ungkap sumber.
Demi melengkapi informasi adanya desas desus Subhan diduga selingkuh dengan YT, MCB mencoba menemui ke tempat dinasnya yakni ke RA tersebut, Rabu (11/1/2023). Namun menurut keterangan Engkom salah satu guru RA yang juga Bendahara sekolah mengatakan, Subhan belum datang ke sekolahnya tersebut.
Menurut Engkom seharusnya Subhan selaku kepsek RA sudah datang pukul 07:30 WIB. “Seharusnya pak Subhan datang itu pukul 07:30 WIB dan pulangnya nanti pukul 11:30 WIB. Namun sejak adanya informasi (selingkuh) itu dia jadi jarang datang. Kalaupun datang ke sekolah itu juga hanya sebentar dan langsung pergi lagi.”Beber Engkom yang mengaku pernah jadi kepsek RA ini.
Ia pun mengeluhkan terkait Hp Subhan saat ini tidak pernah aktif, sehingga ketika ada dokumen yang perlu ditandatangi oleh Subhan selaku kepala RA Miftahul Falah kesulitan. Meski demikian ia meminta agar MCB jangan memberitakan terkait permasalahan yang kini melilit atasannya tersebut.
Sebab menurut Engkom jika permasalahan Subhan ditulis dimedia maka menurutnya akan berimbas kepada lembaga pendidikannya. “Saya minta permasalahan pak Subhan jangan ditulis,sebab nanti akan berimbas ke sekolah ini juga.Selain itu permasalahan itu kan masalah pribadi,”pinta Engkom. (Bisri)