Cirebon-MCB
Ratusan santri alumni Pesantren Bina Insan Mulia (BIMA) Cirebon tahun 2024 berhasil diterima di berbagai perguruan tinggi luar negeri. Mayoritas para santri yang diterima di kampus internasional tersebut melalui jalur beasiswa, kerjasama MoU, dan prestasi akademik.
Dengan angka ini, hampir setengah dari total lulusan Pesantren Bina Insan Mulia tahun ini akan melanjutkan pendidikan di luar negeri, membuktikan kualitas pendidikan dan bimbingan yang diberikan oleh pesantren ini.
Sebanyak 136 santri Pesantren BIMA yang diterima di kampus internasional berasal dari SMK Bina Insan Mulia, Madrasah Aliyah Unggulan Bertaraf Internasional (MAUBI), dan SMA Unggulan Bertaraf Internasional Bina Insan Mulia. Mereka telah diterima di berbagai universitas bergengsi di negara-negara seperti Mesir, Tunisia, Maroko, Turki, China, Taiwan, Jepang, Singapura, Jerman, Korea, Kanada, dan Malaysia.
Sebanyak 8 santri akan melanjutkan studi di Universitas Al-Qorowiyyin Casablanca, Maroko, melalui jalur beasiswa dengan jurusan Dirasah Islamiyah. Universitas ini diakui UNESCO sebagai universitas tertua di dunia yang didirikan pada tahun 859 M.
Tahun ini, 16 alumni diterima di Universitas Al-Azhar Kairo, meskipun jumlah ini sedikit berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Mereka diterima melalui jalur beasiswa pendidikan dan telah lulus ujian Pusat Studi Islam dan Bahasa Arab (Pushiba), dengan jurusan Syariah wal Qanun, Ushuluddin, dan Syariah Islamiyah.
Tunisia juga menjadi tujuan populer bagi alumni Pesantren Bina Insan Mulia, dengan 18 alumni melanjutkan studi di Universitas Az-Zaitunah melalui jalur MoU dan beasiswa. Meskipun jumlah ini menurun dari 26 santri pada tahun sebelumnya, universitas ini terkenal melahirkan tokoh besar seperti Ibnu Khaldun dan Muhammad Thahir bin ‘Asyur.
Selain itu, alumni yang melanjutkan ke Australia ada peningkatan. Lima alumni tahun ini memilih Australia sebagai destinasi pendidikan mereka, dengan tujuan universitas-universitas ternama seperti Queensland Academy of Technology (QAT), Melbourne University, dan Kaplan Business School. Jurusan yang mereka pilih mencakup bidang IT, Hospitality, Psychology, dan Business Management.
Satu alumnus lainnya berhasil menembus Nanyang Technological University Singapore melalui jalur prestasi akademik, memilih jurusan Information Technology. Selain itu, satu alumnus lagi diterima di Ontario Tech University of Canada untuk jurusan Film & Animation, juga melalui jalur prestasi akademik.
Jerman menjadi salah satu tujuan populer dengan 31 santri yang mendapatkan beasiswa pendidikan untuk melanjutkan studi di berbagai kampus ternama seperti Technische Universität Chemnitz, International University of Applied Sciences, University of Technology of Munich, RWTH Aachen University, dan Rheinisch-Westfälische Technische Hochschule Aachen. Jurusan yang paling diminati di Jerman adalah Engineering, IT, dan E-commerce.
Di Turki, sebanyak 22 alumni akan melanjutkan studi melalui jalur mandiri dan subsidi pemerintah. Mereka akan belajar di universitas-universitas seperti Hacettepe University of Ankara, Istanbul University, Bandirma University, Sakarya University, dan Dokuz Eylül University. Pilihan jurusan mereka sangat beragam, mulai dari Human Science, IT, Teknik Mesin, Health Management, hingga Kedokteran.
Minat studi di Taiwan juga meningkat, dengan 25 santri melanjutkan studi di Jiangsu Agri-animal Husbandry Vocational College (JSAHVC), Fooyin University, dan National Yunlin University of Science and Technology. Mereka diterima melalui jalur prestasi akademik dan mandiri, dengan jurusan seperti IT, Biotechnology, Tourism, Health and Beauty, Business & Management, Engineering, dan E-commerce.
Korea Selatan juga menarik minat 5 santri yang akan melanjutkan studi di Korea National Open University dengan jurusan Business & Management melalui jalur mandiri. Selain itu, 2 santri akan melanjutkan studi di Universitas Kebangsaan Malaysia (UKM) dan Asia Pacific International University dengan jurusan IT dan Kedokteran.
Di Jepang, dua alumni akan melanjutkan studi dengan satu orang di Tokyo University of Technology dan satu orang lagi di Tohoku University, keduanya melalui jalur mandiri dengan jurusan Economy & Business dan Engineering.
Saat ini, total alumni Pesantren Bina Insan Mulia yang sedang menempuh studi S1 dan S2 di luar negeri mencapai 542 orang. Dengan penambahan alumni tahun ini, totalnya menjadi 678 orang. Di dalam negeri, terdapat 920 alumni yang tengah menempuh studi S1 dan S2, menunjukkan komitmen yang kuat terhadap pendidikan tinggi di kalangan lulusan pesantren ini.
Pengasuh Pesantren Bina Insan Mulia, KH. Imam Jazuli, dalam pesannya kepada para santri saat wisuda, Minggu (30/06/2024) menekankan pentingnya pendidikan untuk masa depan Indonesia.
“Kita punya harapan besar untuk mengubah Indonesia menjadi negara yang maju, produktif, dan terdepan pada tahun 2028,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan, jika dulu Soekarno ingin mengubah dunia dengan 10 pemuda, maka dirinya tidak seberani Soekarno. Tapi, berikan kepadanya 2000 pemuda hebat, dan dirinya akan mengubah Indonesia.
Kiai Imam Jazuli juga berharap pada tahun 2028 nanti, lebih dari 1000 sarjana dari santri Bina Insan Mulia akan lulus dari kampus terbaik di luar negeri, dan 1000 sarjana lagi dari kampus terbaik di dalam negeri.
“Dulu, orang bilang saya berilusi, tetapi hari ini saya melihat target 2000 sarjana dari Bina Insan Mulia tahun 2028 adalah sebuah visi nyata,” ungkapnya penuh semangat.
KH. Imam Jazuli juga mengajak para wali santri untuk mendukung target pesantren karena kontribusi mereka sangat penting bagi masa depan Indonesia. Katena, kata dia, syarat agar Indonesia menjadi negara maju adalah kualitas SDM-nya, dan cara untuk mencapainya adalah dengan belajar langsung dari negara-negara yang sudah maju.
“Taiwan dan China, misalnya, telah mengirim pemudanya sejak tahun 1990 ke Amerika untuk belajar teknologi, dan kini mereka menikmati hasil dengan SDM yang berkualitas di bidang teknologi,” ujar Kiai Imam Jazuli. (Iing Rohimin)