Indramayu – MCB
Pekerjaan perehaban balai Desa Panyingkiran Kidul Kecamatan Cantigi Kabupaten Indramayu Provinsi Jawa Barat yang sumber anggarannya dari Bantuan Provinsi (Banprov) atau bantuan Gubernur tahun 2022, seharsunya dikerjakan secara swakelola atau pemberdayaan masyarakat setempat. Namun mirisnya pekerjaan rehab balai desa Panyingkiran Kidul tersebut diduga kuat malah dipihaketigakan alias diborongkan.
Pekerjaan rehab balai desa Panyingkiran Kidul yang diduga diborongkan, hal ini terungkap, setelah MCB melakukan wawancara dengan 1 dari 3 orang yang saat itu sedang bekerja di rehab balai desa Panyingkiran Kidul, Jumat(20/1/2023).
“Kami bertiga berasal dari Cirebon timur dan pekerjaan rehab ini sudah diborongkan. Tapi saya tidak tahu nama pemborongannya sebab kami hanya ikut bekerja saja. Kalau anggaran untuk rehab balai desa ini diperkirakan hanya menghabiskan sekitar Rp 10 jutaan saja,” Ungkap salah satu pekerja di pekerjaan rehab balai desa Panyingkiran Kidul yang namanya minta tidak disebutkan ini.
Sebelumnya MCB mendapat keterangan dari salah satu perangkat desa Panyingkiran Kidul yakni Rasim yang mengaku sebagai Bekel 3 atau kepala dusun (Kadus). Dikatakan Rasim,jumlah banprov yang telah diterima Pemdes Panyingkiran Kidul yakni sebesar Rp.130 juta. Meski demikian ia menjelaskan bahwa bantuan sebesar itu telah direalisasikan untuk sejumlah kegiatan desa. Salah satunya menurut Rasim yakni memberikan intensif pengurus ketua RT dan RW,BPD juga kegiatan lainnya.
“Untuk perehaban balai desa sebesar Rp.70 juta.Pekerjaannya sendiri baru berjalan sekitar 3 hari.Sedangkan ketua TPK-nya yakni Darkim yang menjabat sebagai kaur perencanaan,” Jelas Rasim, Kamis (19/1/2023).
Ketika disinggung terkait tidak adanya papan informasi pekerjaan dilokasi rehab balai desa. Sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat. Rasim berkilah bahwa ia akan segera menyampaikan hal tersebut kepada ketua TPK yakni Darkim.
Sementara itu, Darkim saat dihubungi melalui telepon selularnya dengan maksud konfirmasi, namun terdengar dari telepon genggam milik Darkim yang menerima seorang perempuan dan mengatakan jika Darkim sedang tidak ada di rumah namun berada di sawah.
Di hari yang sama MCB kembali berusaha untuk mendapat keterangan dari kuwu (Kades) Panyingkiran Kidul yakni Sugiyanto dengan berusaha menghubungi melalui telepon selulernya, kemudian dijawab oleh kuwu Panyingkiran Kidul tersebut yang mengatakan dia sedang sibuk mengurus masyarakat.
Sugiyanto menyuruh agar awak media untuk menemui dirinya besok dibalai desa. Namun ketika MCB keesokan harinya kembali kebalai desa Panyingkiran Kidul untuk bertemu Sugiyanto sesuai janjinya untuk bertemu dibalai desa, namun ketika ditunggu sampai siang kuwu Panyingkiran Kidul tersebut tidak kunjung datang.
Akhirnya MCB berinisiatif untuk menemui ke rumahnya, akan tetapi kembali tidak berhasil menemui. Pasalnya menurut salah satu keluarganya yang saat itu berada dirumah kuwu mengatakan, bahwa kuwu Panyingkiran Kidul tersebut katanya sedang tidur.
Kembali MCB mencoba konfirmasi kepada Sugiyanto dengan mengirimkan beberapa pertanyaan ke nomer Whats Appnya (WA) terkait pekerjaan rehab balai desa Panyingkiran Kidul yang diduga diborongkan, Namun hingga berita ini diterbitkan Sugiyanto tidak meresponnya. (Tosim/Wasta)