Tetap Waspada Meski Berhasil Kendalikan Corona
Melandainya kasus Covid-19 di Indonesia mendapatkan pujian berbagai negara di dunia, dilansir kompas.com, Koordinator Penanganan PPKM wilayah Jawa-Bali, Luhut Binsar Panjaitan menuturkan, pertengahan Juni lalu, Indonesia menghadapi situasi yang didorong oleh varian Delta yang sangat cepat berkembang.
Kasus harian yang biasanya di bawah 10.000, melonjak hingga mencapai puncaknya di angka 56.000 hanya dalam beberapa hari. “Ketika itu kasus aktif mencapai lebih dari 500.000 dan kapasitas kesehatan berada di ambang batas, yang saat itu kita khawatirkan. Banyak celaan kepada kami,” ucap Luhut.
Ia mengungkapkan, pada saat itu, pemerintah mulai memutuskan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), sembari menambah fasilitas kesehatan untuk menangani pasien Covid-19 yang melonjak saat itu. “Tapi menghadapi situasi tersebut langkah pembatasan mobilitas masyarakat menjadi satu-satunya pilihan yang harus diambil dan per 3 Juli, pemerintah menerapkan PPKM darurat level Jawa dan Bali dengan menurunkan mobilitas masyarakat sehingga kasus harian dapat ditekan serta memberi waktu pemerintah menyiapkan fasilitas kesehatan,” ujar Luhut.
Pada evaluasi PPKM pada 11 Oktober, situasi pandemi Covid-19 menunjukkan perbaikan. Kasus konfirmasi harian nasional turun 98,4 persen, sementara kasus konfirmasi di Jawa-Bali juga menunjukan penurunan hingga 98,9 persen dari puncaknya pada 15 Juli lalu.
Selain kasus harian yang terus membaik, jumlah kematian harian di Indonesia juga terus mengalami penurunan. Pada 10 Oktober, terdapat kasus kematian sebesar 39 persen secara nasional dan 17 persen untuk wilayah Jawa dan Bali. Dibandingkan dengan negara-negara tetangga di ASEAN, kasus Indonesia termasuk yang terendah. Covid-19 Recovery Index Indonesia yang dirilis oleh NIKKEI menunjukkan peringkat Indonesia sudah jauh lebih baik dibandingkan Singapura, Malaysia, hingga Thailand.
Salah satu yang memuji penanganan pandemi RI adalah Bank Dunia. Dalam sebuah artikel yang “Indonesia has passed 100 million COVID-19 vaccine doses. What can we learn?”, dilansir cnbcindonesia.com berjudul Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor-Leste, Satu Kahkonen menjelaskan bahwa RI telah berhasil menangani pandemi dengan dua cara yang sangat efektif.
Kahkonen menjelaskan bahwa Indonesia berhasil membangun sebuah persepsi bahwa vaksinasi yang cepat mampu memitigasi efek dari infeksi Covid-19. Hal ini membuat Indonesia mampu menyuntikkan 100 juta dosis vaksin corona hingga saat ini. “Sementara kekurangan vaksin global telah menjadi masalah utama bagi negara-negara lain, Indonesia telah mampu mengamankan pasokan yang stabil dan secara signifikan meningkatkan program vaksinasinya,” ujarnya dikutip dari blog worldbank, Senin (20/9/2021).
Poin kedua yang tertulis dalam laporan itu adalah fokus pendanaan pemerintah kepada penanganan pandemi. Utamanya terhadap sektor kesehatan,pemulihan ekonomi, dan mitigasi dampak sosial. “Komitmen senilai US$ 50 miliar ini telah diperoleh dari anggaran pemerintah melalui prioritas ulang, dan juga dengan memobilisasi sumber daya eksternal,” tegasnya.
Keberhasilan Indonesia dalam mengendalikan virus corona ini bukan berarti Indonesia telah aman dan bebas dari pandemi, oleh karenan kewaspadaan harus terus dijaga, pada saat yang sama upaya vaksinasi yang nyatanya belum mencapai angka yang diinginkan juga masih menjadi pekerjaan rumah yang lumayan berat bagi pemerintah.
Berbagai langkah nyata pemerintah dan seluruh pihak terkait tentang kesiapsiagaan juga harus terus dioptimalkan, kampanye sadar vaksin, sadar penerepan prokes dan sadar akan bahaya baru yang akan mengancampun harus terus ditingkatkan, agar rakyat Indonesia tidak terlena dan pada ahirnya keberhasilan pengendalian ini benar-benar akan berujung pada terwujudnya tatanan kehidupan baru yang benar-benar aman dari ancaman virus mematikan tersebut.
Keberhasilan ini tentu bukanlah karena satu faktor semata, misalkan karena langkah penanganan yang dilakukan pemerintah, tetapi ada berbagai faktor yang mendukung hingga bisa terwujud seperti saat ini, diantaranya adalah dukungan dari media yang menganulir berbagai berita bohong (hoaks) tentang vaksinasi dan pandemi, sehingga media mampu mendorong terwujudnya kesadaran masyarakat dalam menghadapi bencana dunia ini.
Meski pemerintah Indonesia banyak dibully dan dicemooh oleh rakyatnya sendiri di dalam negeri, tetapi fakta telah menunjukkan bahwa pada ahirnya keberhasilan pengendalian pandemi ini diakui oleh negara lain, organisasi dan para pakar dunia. Sehingga kita patut menjaga keberhasilan ini dan terus berusaha serta berdoa agar pandemi ini benar-benar berahir.
Selain keberhasilan mengendalikan pandemi, pemerintah juga memiliki tanggung jawab yang lebih besar lagi untuk memulihkan dampak sosial dan dampak ekonomi yang telah terjadi, agar seluruh rakyat penghuni negeri ini kembali bangkit dari keterpurukan ekonomi dan menyongsong masa depan untuk menggapai kesejahteraan dan kemakmuran yang hakiki…..Semoga !!!!