Yogyakarta-MCB
UKMF HANCALA menggelar Pendidikan Lanjut (Dikjut) yang diikuti enam anggota muda yaitu Fahmy (Primo), Salman (Pragos), Damay (Cece), Mifta (Mintik), Alifah (Subrong) dan Monalisa (Suket) di Tebing Siung kawasan Karst Gunung Sewu Purwodadi, Tepus, Gunungkidul, Jumat-Minggu (28-30/06/2024).
Panitia DikJut Divisi Panjat Tebing UKMF HANCALA, Asy’ Syifaul Qolby menjelaskan, kegiatan DikJut divisi panjat tebing Panjat tebing merupakan kegiatan yang cukup menarik karena dapat memacu adrenalin. Tidak hanya itu, materi-materi yang dipraktikkan dapat dijadikan sebagai pengalaman baru serta meningkatkan kemampuan dalam pemanjatan tebing.
Lokasi pemanjatan yang berada di tebing Siung juga memberi nilai tambahan. Pemandangan indah dan menarik yang disuguhkan menjadi bonus tersendiri selama berkegiatan.
“Tujuan dari kegiatan Dikjut itu sendiri adalah untuk melatih fisik, mental dan intelegensi generasi muda Indonesia melalui pembekalan materi-materi yang berhubungan dengan divisi Panjat Tebing dan menghasilkan anggota yang bisa bekerjasama dalam kelompok untuk mencapai visi dan misi UKMF HANCALA serta pemantapan materi yang telah didapatkan selama pematerian,” tuturnya pada (09/07/2024).
Dijelaskan lebih jauh, UKMF HANCALA adalah organisasi penggiat alam yang berdiri di bawah naungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam tepatnya di Universitas Negeri Yogyakarta.
“UKMF HANCALA memiliki 3 divisi yaitu Gunung Hutan, Panjat Tebing, dan Susur Gua. Tahapan kaderisasi organisasi HANCALA yaitu mulai dari Pra-Pendidikan dasar, Pendidikan Dasar, Pendidikan Lanjut. Syarat utama untuk menjadi Anggota tetap yaitu mengikuti Pendidikan Lanjut. Pendidikan Lanjut Sendiri adalah pendidikan yang dilaksanakan yang dilaksanakan oleh Anggota Muda setelah Pendidikan Dasar yang berguna untuk memperdalam ilmu dalam berkegiatan di alam bebas,” bebernya.
Di ahir keterangannya Qolby menjelaskan, Divisi Panjat Tebing merupakan salah satu divisi yang ada di UKMF HANCALA. Panjat tebing adalah seni olahraga yang dilakukan dengan mengandalkan kelenturan dan kekuatan otot serta teknik tersendiri untuk memanjat mencapai puncak tertinggi. (Tim)