Kuningan-MCB
Berbagai Tampilan Kreatifitas dan Bazar Karya yang disuguhkan oleh siswa SMAN 1 Kuningan meriahkan Panen Karya Gebyar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) tahun 2022. Acara dibuka secara langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat H. Uu Ruzhanul Ulum, bersama Wakil Bupati Kuningan H. M. Ridho Suganda, disaksikan Pengawas Pembina SMAN 1 Kuningan, Kepala Sekolah SMAN 1 Kuningan serta tamu undangan lainnya di Kampus SMAN 1 Kuningan, Kamis (22/12/2022) pagi.
Wagub menyampaikan kurikulum merdeka menjadi suatu hal yang penting untuk menjadi perhatian bersama. “Memang kurikulum merdeka ini bagian dari transisi antara dunia pendidikan yang lalu dengan pendidikan sekarang,” ujar Wagub
Sambung Wagub, munculnya profil pancasila bertujuan untuk mengingatkan kembali kepada para siswa bahwa inilah NKRI yang memiliki dasar negara pancasila dan UUD 1945.
Untuk diketahui, profil pancasila ini terdapat menjadi 6 komponen, yang pertama yaitu, beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkebinekaan global, bergotong royong, kreatif, bernalar kritis dan mandiri.
Selain itu, dalam profil pelajar pancasila, para siswa juga harus kreatif dalam memberikan ide-ide juga inovasi guna memajukan dunia pendidikan kedepannya. “Kedepan, Festival Panen Karya ini untuk melihat kreativitas anak-anak kita di sekolah. Semoga melalui kegiatan ini, dapat terlihat bahwa kurikulum merdeka memang menjadi langkah yang sangat baik dalam rangka perbaikan sekolah,” harapnya.
Dalam kesempatan ini juga Wakil Bupati Kuningan, menyatakan, kegiatan ini secara tidak langsung merupakan sarana untuk meningkatkan daya berpikir peserta didik dalam penyaluran bakat dan visualisasi bakat.
“Panen Karya ini secara tidak langsung merupakan sarana untuk meningkatkan daya kerja otak kanan peserta didik agar terus berpikir secara imajinatif, holistik, intuitif sehingga mampu menghasilkan karya seni yang seirama dalam menyalurkan bakat dan visualisasi bakatnya,” kata Wabup.
Ia mengungkapkan, Proyek Profill Pelajar Pancasila mengharuskan para peserta didik untuk mempelajari tema-tema atau isu penting yang terjadi di sekitarnya.
“Dengan kata lain, Proyek Profil Pelajar Pancasila ini mengharuskan para peserta didik agar memiliki kesempatan untuk mempelajari apa yang terjadi di sekitar mereka, dan para peserta didik dapat secara langsung menjawab isu-isu yang sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya,” ungkapnya.
Selanjutnya, Wabup berpesan kepada semua peserta didik agar dapat mengontrol penggunaan gadget dalam perilaku sehari-hari.
“Untuk itu saya berpesan kepada seluruh peserta didik agar dapat menggunakan gadget dengan sebaik mungkin, jangan sampai pengaruh negatif memakan watak dan kepribadian kita. Seperti terlalu militan dalam mencintai kebudayaan negara lain dibandingkan dengan kebudayaan sendiri ataupun sampai berkurangnya pengalaman budi pekerti dalam praktek kehidupan sehari-hari,” pesan Wabup. (Ade)