SurabayaMCB
Anggota DPD RI terpilih, Lia Istifhama melakukan pertemuan bersama Kepala Dinas Peternakan (Kadisnak) Provinsi Jatim, Indyah Aryani bersama jajaran. Dalam pertemuan tersebut, Ning Lia sapaan akrab Dr.Lia Istifhama mendapat penjelasan terkait fakta bahwa kontribusi signifikan Provinsi Jawa Timur terhadap industri susu sapi nasional ternyata masih belum mencukupi jumlah ideal kebutuhan pasokan susu segar sebagai bahan baku industri pengelolaan susu.
“Populasi sapi perah kita sebelum dilanda PMK (penyakit mulut dan kuku) sebanyak 300 ribuan kemudian turun menjadi 282 ribuan setelah PMK,” kata Kepala Dinas Peternakan (Kadisnak) Provinsi Jatim, Indyah Aryani.
Lebih jauh, Indy sapaan akrab Kadisnak Pemprov Jatim ini mengungkapkan jika, Industri pengolah susu yang ada di Jawa Timur seperti Nestle, Indolakto dan Greenfield membutuhkan nahan baku berupa susu segar 2.000 ton per hari, sedangkan dari jumlah sapi perah yang kita miliki hanya mampu memasok 1,200 ton per hari, sehingga masih terjadi defisit sekitar 800.000 ton per hari. Kondisi ini yang menjadi peluang bagi pelaku usaha untuk berinvestasi dibidang peternakan sapi perah di Jatim.
“Untuk memfasilitasi potensi investasi pelaku usaha dalam rangka mendukung peningkatan produksi susu segar tersebut, Dinas Peternakan Pemprov Jatim berencana mengembangkan peternakan sapi perah yang akan ditempatkan di Kabupaten Banyuwangi. dan Kabupaten Bondowoso, hal ini juga selaras dengan upaya mendukung pemenuhan kebutuhan susu segar untuk wilayah Indonesia Timur dan Ibu Kota Nusantara (IKN),” ungkapnya.
Indy melanjutkan jika, selain itu infrastrukur terkait dengan Industri Pengolah Susu di Jawa Timur juga telah sangat memadai.
“Sumber Daya Manusia (SDM) atau peternak sapi perah di Jawa Timur juga memiliki kapabilitas dan siap mendukung pengembangan sapi ternak disana. Selain itu, tingkat mdpl (meter di atas permukaan laut) di Banyuwangi juga tinggi, jadi sangat tepat untuk sapi perah yang mana betah dan kerasan di wilayah dengan mpdl tinggi,” terang Indy.
Penjelasan Kadisnak Jatim yang detail dan komprehensif, dinilai senator cantik ning Lia, sebagai tawaran pintu masuk investasi yang menjanjikan.
“Harus diakui, Jawa Timur merupakan pemasok utama (53%) susu segar di Indonesia. Betapa tidak? Jatim-lah, provinsi di Indonesia yang memiliki populasi sapi perah terbesar. Sesuai data yang dirilis Badan Pusat Statistik, dari jumlah 507.075 ekor populasi sapi perah pada tahun 2022, 56% berasal dari Jawa Timur, yaitu 282.364 ekor,” Kata Dr. Lia Istifhama M.E.I kepada TIMES Indonesia, pada pekan lalu.
Menurut Ning Lia, sangat jelas dan lugas atas informasi bu Kadisnak, bahwa ini peluang investasi yang sangat menjanjikan. Mengembangkan peternakan sapi di Jatim, jelas pangsa pasarnya,”kata Dr. Lia Istifhama, minggu (4/8/2024).
“Resiko bisnis juga rendah karena semua variable yang mendukung suksesnya usaha ternak sapi perah, telah tersedia dengan tepat dan lengkap. Jadi no debat dan tidak salah lagi, jika investasi sapi perah di Jatim,” jelasnya. (Yoyok)