Tanggal 07 Oktober 2023 adalah hari yang sangat Istimewa bagi masyarakat di Kabupaten Indramayu-Jawa Barat, karena pada hari itu diperingati HUT Kabupaten Indramayu yang ke-496. Perayaan Hari Jadi Indramayu pada tahun ini berlangsung semarak dan digelar berbagai acara, mulai dari pameran pembangunan, karnaval seni dan budaya, festival mangga, acara religi hingga acara resmi Sidang Paripurna DPRD dalam rangka peringatan hari jadi Indramayu.
Suasana Kota Indramayu terlihat berbeda dari biasanya, berbagai umbul-umbul dan hiasan kota nampak memenuhi berbagai sudut jalan. Suasana suka cita tergambar dari tata kota yang diseting sedemikian rupa.
Peringatan Hari Jadi Indramayu ke-496 ini menjadi spesial karena mengangkat tema “Indramayu Tangguh, Ekonomi Tumbuh Menuju Ketahanan Pangan Mandiri”. Tema ini tentu bukanlah tema yang mengawang-awang atau mimpi di siang bolong yang tidak bisa diwujudkan, melihat pontensi pertanian Indramayu yang menjadi lumbung pangan nasional.
Indramayu Tangguh Ekonomi Tumbuh Menuju Ketahanan Pangan Mandiri tentu seiring dan sejalan dengan visi yang digaungkan Pemkab Indramayu, yakni Indramayu Bermartabat atau Indramayu diharapkan bisa Bersih, Religius, Maju, Adil, Makmur dan Hebat. Sebuah visi luhur yang diusung Bupati Nina Agustina sejak saat pencalonan hingga pemilihan dan terpilih kemudian menjabat sebagai Bupati Indramayu.
Bermartabat, menurut KBBI adalah mempunyai martabat atau mempunyai tingkat harkat kemanusiaan dan harga diri. Sementara menurut Wikipedia, Martabat adalah nilai yang didapat dari sifat jujur, berkata benar, bisa dipercaya, cerdas atau pandai dan menyampaikan.
Martabat adalah hak seseorang untuk mendapatkan dan dihargai dan dihormati dan diperlakukan secara etis. Martabat merupakan konsep yang penting dalam bidang moralitas, etika, hukum dan politik dan berakar dari konsep hak-hak yang melekat pada diri manusia dan tidak dapat dicabut dari abad pencerahan.
Terwujudnya Indramayu Bermartabat memang belum bisa dinilia dan dikalkulasikan secara final, karena perjalanan pemerintahan juga masih belum mencapai finish dan baru setengah jalan, tetapi tentu harus ada penanda yang bisa dibaca, dilihat dan dicermati dari perjalanan pemerintahan selama beberapa tahun ini untuk melihat apakah langkah yang telah dilakukan mengarah ke visi yang telah ditetapkan ataukah melenceng dari cita-cita yang dihrapkan.
Karena segala sesuatu pasti ada penandanya, bahkan langkah kaki seseorang juga bisa menjadi penanda apakah dia telah berjalan dengan baik atau tidak. Contohnya adalah seseorang (Mohon Maaf) yang akan buang air besar dan menuju toilet, aturan agama menyatakan bahwa ketika akan masuk toilet, harus kaki kiri dulu yang dilangkahkan, jika kita memasuki toilet mendahulukan kaki kanan, maka jelaslah langkah kita itu salah dan dianggap tidak baik.
Lalu bagaimana dengan langkah kaki pemimpin Indramayu yang akan membawa daerah ini menjadi daerah yang bermartabat, apakah sudah menandakan ke arah itu atau belum?
Jika pertanyaan itu dilontarkan kepada pemimpin Indramayu yang saat ini tengah menduduki singgasana Bupati di Pendopo Indramayu, maka pasti jawabannya adalah Indramayu saat ini sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, apalagi berbagai prestasi juga telah ditorehkan dan aroma perubahan begitu menyengat tercium khususnya terlihat dari perubahan politik yang selama ini di bawah kungkungan dinasti yang berkuasa selama 20 tahun lamanya.
Namun jika pertanyaan itu dilontarkan kepada masyarakat secara umum, maka sudah pasti jawabannya juga akan berbeda-beda, akan ada yang menjawab bahwa saat ini Indramayu sudah berubah dan sudah semakin baik, serta akan muncul juga jawaban bahwa saat ini Indramayu masih banyak masalah, mengingat masih banyak Pembangunan infrastruktur yang harus diselesaikan, masih terjadi gonjang ganjing hubungan antara eksekutif dan legislative serta berbagai persoalan sosial kemasyarakatan lainnya.
Semua orang tentu bebas menjawab pertanyaan (menilai) apakah Indramayu sudah bermartabat atau belum. Jawabannya tentu berdasarkan hasil bacaan, penglihatan, akal dan nalar fikiran serta tidak terlepas dari kepentingannya sendiri-sendiri.
Tetapi selain menilai dan mempertanyakan hal-hal yang pada ahirnya memuculkan perdebatan, akan lebih baik jika kita menjadikan momentum Hari Jadi Indramayu ini untuk berintrospeksi diri, apa sebenarnya yang telah kita perbuat dan kita lakukan untuk kemajuan daerah kita ini.
Jangan-jangan selama ini kita hanya bisa menuntut kepada pemerintah untuk segera menciptakan kemajuan, kesejahteraan dan kemakmuran daerah ini, tanpa pernah kita berbuat apa-apa dan berjuang dengan segenap jiwa raga untuk daerah tercinta kita, atau ada juga yang sudah berbuat dan melakukan banyak hal namun tidak pernah ihlas dan selalu berdasarkan kepentingan pribadi, politik dan golongan semata.
Mengeluh, berkata-kata, bertanya, menilai, mengumpat dan mengolok-olok kenyataan yang ada saat ini tentu bukanlah tindakan yang tepat untuk mengisi momentum hari jadi ini, saatnya kita berbuat nyata dan memastikan Indramayu menjadi daerah yang benar-benar BERMARTABAT……………Semoga…..DIRGAHAYU INDRAMAYU KE-496…..!!!