Subang-MCB
Bantuan Langsung Tunai dari Dana Desa ( BLT-DD ) Tahun anggaran 2024 adalah program pemberian bantuan berupa dana tunai kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang tinggal di desa, namun sayangnya dalam penyalurannya terjadi pemotongan atau disunat oleh oknum aparat desa dan RT.
Hal itu terjadi di Desa Jayamukti Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang. Salah seorang warga, berinisial ED kepada MCB, Sabtu (31/08/2024) mengadukan bahwa warga mengeluhkan tentang adanya pemotongan pembagian BLT DD untuk Bulan Juni, Juli, dan Agustus 2024 dengan total pemotongan Rp. 300.000,- (tiga ratus rupiah ) per KPM.
Atas laporan dari warga tersebut, MCB mengunjungi salah satu KPM yang bernama Daita warga RT 18/04 Dusun Tegal Tangkil, Desa Jayamukti, Kecamatan Blanakan. Saat ditemui MCB, Daita membenarkan jika BLT DD haknya di potong oleh RT sebesar Rp 300.000.
“Ema ini orang gak mampu miskin usaha ga ada, kontrakan ga punya, lihat sendiri kondisi rumah Ema juga seperti ini kenapa harus ada potongan,” keluhnya dengan nada sedih.
Menurut warga, sebelumnya tidak ada rapat atau pemberitahuan tentang pemotongan BLT DD, tiba-tiba ketika BLT DD dibagikan, RT memotong nya dengan alasan untuk dibagikan kembali kepada warga yang belum mendapatkan bantuan apapun.
Sementara, salah satu RT yang berinisial S, saat ditemui MCB, Selasa (03/ 09/ 2024) mengakui kesalahannya.
“Niat saya hanya ingin membantu warga yang selama ini belum pernah mendapatkan bantuan apapun saya mohon maaf jika kebijakan saya menyalahi aturan. Saya bingung ketika BLT DD turun warga yang gak kebagian pada nyerang ke saya minta bantuan juga atas dasar itu saya ahirnya mengambil kebijakan untuk memangkas BLT DD untuk dibagikan kembali kepada warga yang selama ini tidak pernah mendapatkan bantuan apapun dari Pemerintah, dan pemotongan ini terjadi di semua RT dari empat Dusun yaitu Dusun Kertajaya, Kertamukti, Kertamulya, dan Tegal Tangkil, yang ada di Desa Jayamukti, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang,” ungkapnya.
Kades Jayamukti, Surjaya saat dikonfirmasi MCB di kantor desa, Selasa (03/09/ 2024) yang bersangkutan tidak ada di tempat, hanya Sekertaris Desa yang memberi tanggapan.
“Itu bukan dipotong tapi dialihkan kepada warga yang belum pernah mendapatkan bantuan, intinya kan uang tersebut tidak digunakan oleh RT tapi dibagikan kembali ke warga, silahkan kalau mau Konfirmasi ke Kades mumpung Kades lagi ada di rumah,” ujarnya.
Tapi ketika MCB tiba di rumah Kades lagi – lagi rumah Kades dalam keadaan tertutup dan tidak dapat ditemui.
Sekmat Blanakan, Ade Tohidin saat dikonfirmasi MCB menjelaskan, pihak kecamatan akan segera menyelesaikan masalah ini secepatnya.
“Kami akan rapatkan antara RT, RW, Kadus dan Pemdes Jayamukti, coba kita telepon Kades. Duh gak aktif teleponnya akhir-akhir ini Kades sulit ditelepon. Mohon maaf, Pak Camat sedang ada kegiatan di Bandung mohon maaf sekali lagi atas kejadian ini Insya Allah kecamatan sebagai pengawas akan segera menyelesaikan masalah ini,” jelasnya. (Eka Widaningsih)