Subang-MCB
UPTD Puskesmas Blanakan, Subang kembali mengadakan kegiatan pengobatan gratis bagi korban bencana banjir Rob di Desa Muara hari Rabu ( 12/02 )yang mencakup Dusun Suka Asih, Sindang Laut 1, dan Sindang Laut 2. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu warga yang terdampak banjir dan mengalami berbagai gangguan kesehatan akibat genangan air yang berkepanjangan.
Sebanyak 47 warga tercatat mengikuti pengobatan gratis ini, dengan mayoritas mengalami penyakit kulit gatal-gatal akibat sering terendam air. Selain itu, beberapa warga juga mengalami diare, tekanan darah tinggi (hipertensi), serta diabetes mellitus (kencing manis/ DM2) yang membutuhkan perhatian medis lebih lanjut.
Tim medis dari UPTD Puskesmas Blanakan hadir langsung ke lokasi untuk memberikan layanan kesehatan, dengan dukungan penuh dari berbagai pihak. Kasubag T.U Oman Rohman turut serta dalam kegiatan ini untuk memastikan pelayanan kesehatan berjalan optimal dan menjangkau seluruh warga yang membutuhkan.
Kegiatan pengobatan gratis ini merupakan program rutin yang selalu diadakan setiap kali terjadi dampak banjir. Dengan adanya layanan ini, diharapkan masyarakat dapat segera mendapatkan perawatan medis yang diperlukan untuk menghindari komplikasi kesehatan lebih lanjut.
Nuraenah dan Eti Warga dari Dusun Sindang Laut ll sangat senang dengan adanya pelayanan ini mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Banjir selalu membawa dampak buruk bagi kesehatan kami, terutama penyakit kulit dan diare. Dengan adanya pengobatan gratis ini, kami merasa senang kami sangat terbantu dan berharap program seperti ini terus berlanjut,” ujarnya.
Kepala Desa Muara H. Sholeh. Wahyudin mengungkapkan Pemerintah Desa dan UPTD Puskesmas Blanakan berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal bagi masyarakat terdampak bencana, sekaligus meningkatkan kesadaran warga tentang pentingnya menjaga kesehatan di tengah kondisi lingkungan yang sulit.
“Saya sebagai Kepala Desa slalu berkoordinasi dengan Pihak UPTD Puskesmas Blanakan setiap ada bencana Banjir Rob,” Ungkapnya. (Eka Widaningsih)