Indramayu-MCB
SMA Negeri 1 Sindang, Indramayu menjadi tuan rumah pada kegiatan Cabang Dinas Pendidikan KCD IX Propnsi Jawa Barat bertajuk, Implementasi Penguatan Pendidikan di Sekolah melalui Minat Baca dan Menulis berkolaborasi dengan Budayawan Lokal di Lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat, Senin (30/01/2023) yang menghadirkan nara sumber Penyair Acep Syahril.
SMAN 1 Sindang adalah sekolah ke lima dari Sembilan sekolah yang ditunjuk KCD IX sebagai percontohan bagi sekolah-sekolah lainnya yang menyelenggarakan kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya Kepala SMAN 1 Sindang, Setyo Adisapto, sangat mendukung kegiatan ini, karena para siswa bisa bersentuhan langsung dengan potensial kreatif seniman dan pelaku budaya yang ada di lingkungannya.
Selain itu gagasan cemerlang, Hj. Dewi Nurhulaela, Kepala KCD Pendidikan Wilayah IX Propinsi Jawa Barat ini juga menurut Kasek Setyo akan menjadi rujukan para siswa dalam mengkaji proses kreatif serta karya para senimannya.
“Yang implikasinya akan dapat dirasakan, baik melalui proses kreatif maupun karya sebagai gambaran kerja budaya yang luhur. Dari sinilah nantinya baru bisa dirasakan kalau kita tidak hanya cerdas secara akademis, tapi juga harus cerdas secara spiritual dan cerdas secara emosional. Sehingga ada keseimbangan antara kerja otak kiri, tengah dan kanan, serta dapat memecahan berbagai persoalan yang akan kita hadapi kedepan,” papar Setyo Adisapto..
Sementara, Hj. Dewi Nurhulaela berharap kegiatan yang menjadi program prioritas ini dapat menginspirasi para siswa untuk membangun pribadi yang kuat, pleksibel dalam hidup serta adanya keseimbangan kerja antara otak kanan dan otak kiri, harapnya.
“Biasanya anak-anak yang kecerdasannya seimbang tidak picik dalam memandang kehidupan, tidak mudah stress dan tidak mudah benci terhadap orang lain, dan menganggap hidup ini mengalir bagai air,” jelasnya lagi.
Memilih Bacaan yang Dapat Menumbuhkan Kepekaan
Aktifitas membaca bisa dilakukan siapa saja dan kapan saja, tapi memilih bahan bacaan yang dapat merangsang dan menggerakkan daya pikir serta kepekaan dibutuhkan kejelian, kata Acep Syahril.
“Misalnya seperti tulisan-tulisan feature tentang kuliner, bisnis, kultur dan kesempatan usaha. Dimana jenis tulisan seperti ini lebih dominan menggunakan bahasa-bahasa visual yang mampu merangsang otak sebelah kanan. Atau cerpen dan novel karya-karya sastra inspiratif. Daya rangsang pembaca biasanya lebih cepat bereaksi berikut kepekaannya terhadap banyak hal yang kemudian ingin juga dia tuliskan sebagaimana gaya bercerita dari bahan bacaan tadi,” papar Acep. (tim)